Rangkuman Materi Process Costing: Persediaan Unit dalam Proses Awal dan Laporan Biaya Produksi Satu Departemen

Rangkuman Process Costing Persediaan Unit dalam Proses Awal dan Laporan Biaya Produksi Satu Departemen

Resume Process Costing: Persediaan Unit dalam Proses Awal dan Laporan Biaya Produksi Satu Departemen

1. Persediaan Unit dalam Proses Awal

Perusahaan yang menerapkan penentuan biaya proses yang dilaksanakan secara terus menerus dan perhitungan biaya produksi dilakukan secara periodik, pada akhir periode umumnya ada sejumlah unit yang masih dalam proses. Unit dalam proses adalah unit yang sudah diproses oleh pabrik tetapi sampai akhir periode belum selesai.

Persedian unit dalam proses pada akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal pada periode berikutnya. Dalam suatu periode, di samping melanjutkan pemrosesan terhadap persediaan unit dalam proses awal, suatu departemen juga memroses unit yang dimasukkan ke dalam proses pada periode tersebut.

Biaya produksi yang harus dipertanggungjawabkan di suatu departemen dalam suatu periode apabila departemen tersebut mempunyai persediaan unit dalam proses awal terdiri atas dua unsur, yaitu:

1. Biaya yang terjadi pada periode sebelumnya yang sudah dibebankan ke persediaan unit dalam proses awal.

2. Biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

Untuk menghitung biaya produk, kedua unsur biaya tersebut dibebankan ke unit produk yang dihasilkan oleh departemen tersebut, yaitu unit produk selesai dan unit produk dalam proses pada akhir periode.

Asumsi aliran biaya diperlukan untuk menentukan urutan biaya yang ditransfer dari suatu departemen ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi. Terdapat dua asumsi aliran biaya yang bisa digunakan, yaitu (1) metode rata- rata dan (2) metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau first in first out (FIFO).

1.1. Metode Rata-Rata

Dalam metode rata- rata, unit dalam proses awal diperlakukan seolah- olah dimasukkan ke dalam proses pada periode bersangkutan dan bercampur dengan unit masuk proses pada periode tersebut. Dalam metode ini, unit yang selesai tidak dibedakan menurut asalnya. Unit tersebut dapat berasal dari persediaan unit dalam proses awal dan dari unit masuk proses pada periode bersangkutan.

Dalam metode rata-rata, biaya tidak dibedakan menurut waktu terjadinya. Biaya persediaan unit dalam proses awal kehilangan identitasnya karena telah dijumlahkan dengan biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

Untuk menghitung biaya per unit, harus terlebih dahulu dihitung jumlah unit ekuivalennya. Unit ekuivalen dalam metode rata-rata merupakan jumlah unit setara produk selesai yang dihasilkan oleh biaya unit dalam proses awal dan biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

Berikut ini adalah rumus perhitungan biaya per unit dalam metode rata- rata:

Biaya per unit = (Biaya persediaan unit dalam proses awal+Biaya ditambahkan selama satu                                                                                           periode yang bersangkutan)/(Unit ekuivalen)

rumus perhitungan biaya per unit dalam metode rata- rata

1.2. Metode MPKP atau FIFO

Dalam metode MPKP (masuk pertama keluar pertama),  persediaan unit dalam proses awal diperlakukan terpisah dengan unit masuk proses pada periode bersangkutan. Dalam metode ini, terdapat 2 unsur biaya produksi selesai yang harus dipisahkan, yaitu:

1. Biaya total dan per unit produk selesai yang berasal dari unit dalam proses awal, dan

2. Biaya total dan per unit produk selesai yang berasal dari unit masuk proses periode bersangkutan.

Unit ekuivalen dalam metode MPKP adalah Jumlah setara unit selesai yang dihasilkan oleh biaya yang ditambahkan selama satu periode. Oleh karena itu, perhitungan biaya per unit dalam aliran MPKP hanya dilakukan terhadap jumlah biaya yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

Berikut ini adalah rumus perhitungan biaya per unit dalam metode MPKP:

Biaya per unit = (Biaya ditambahkan selama satu periode yang bersangkutan)/(Unit ekuivalen)rumus perhitungan biaya per unit dalam metode MPKP

1.3. Perbandingan Metode Rata- rata dan MPKP

Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode rata- rata dan metode MPKP. Pada metode rata- rata, tidak membedakan antara unit selesai dari persediaan barang dalam proses awal dan unit selesai dari unit masuk proses pada periode yang bersangkutan. Sedangkan pada metode MPKP, unit dan biaya persediaan barang dalam proses awal dilaporkan terpisah dari unit dan biaya periode yang bersangkutan. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan dalam pembuatan laporan biaya produksi pada kedua metode tersebut.

2. Laporan Biaya Produksi: Satu Departemen

Pada proses produksi yang menggunakan satu departemen hanya memiliki 3 tahap dalam aliran fisik. Yakni dari bahan, lalu diproses di pabrik dengan 1 departemen, dan langsung ditransfer ke barang jadi. Terdapat perbedaan antara laporan biaya produksi menggunakan metode rata- rata dengan laporan biaya produksi yang menggunakan metode MPKP.

Pada masing- masing laporan biaya produksi baik metode rata- rata maupun metode MPKP dengan satu departemen terdiri dari 3 bagian, yakni, data kuantitas, biaya yang harus dipertanggungjawabkan, dan pertanggungjawaban biaya.

2.1. Laporan biaya produksi: satu departemen dengan metode rata- rata

Terdapat 3 bagian dalam laporan biaya, yakni:

1. Data kuantitas. Data kuantitas dalam laporan biaya produksi terdiri dari masukan dan keluaran. Pada bagian masukan terdiri dari unit dalam proses persediaan awal dan unit masuk proses pada bulan bersangkutan. Jumlah antara masukan dan keluaran tersebut harus balance.

2. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan. Pada metode rata- rata, biaya persediaan barang dalam proses awal dijumlahkan dengan biaya yang ditambahkan selama periode yang bersangkutan untuk memperoleh biaya yang harus dipertanggungjawabkan. Pada laporan biaya produksi berisi data jumlah biaya dibagi dengan jumlah unit ekuivalen sehingga mendapatkan biaya per unit.

3. Pertanggungjawaban biaya. Pada metode rata- rata, Biaya ditransfer keluar dihitung dengan mengalikan unit ditranfer dengan biaya per unit ekuivalen, jadi hanya ada satu jumlah biaya per unit ekuivalen. 

2.2. Laporan biaya produksi: satu departemen dengan metode MPKP

Sama halnya seperti pada laporan biaya produksi dengan metode rata- rata, pada metode Masuk pertama keluar pertama juga terdapat 3 bagian yakni sebagai berikut:

1. Data kuantitas. Data kuantitas dalam metode MPKP sama dengan metode rata- rata. Jumlah unit yang diproses berasal dari dua sumber, yaitu unit dalam proses awal dan unit masuk proses pada bulan bersangkutan.

2. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan. Pada metode MPKP, biaya persediaan barang dalam proses awal disendirikan dan tidak dimasukkan dalam perhitungan biaya per unit ekuivalen. Jadi yang dipakai dalam perhitungan hanya biaya persediaan yang ditambahkan pada periode bersangkutan.

3. Pertanggungjawaban biaya. Pada metode MPKP, biaya ditransfer keluar diasumsikan pertama- tama berasal dari persediaan barang dalam proses awal dan kemudian dari unit masuk proses periode yang bersangkutan. Sehingga terdapat dua jumlah biaya per unit ekuivalen yaitu unit selesai dari persediaan barang dalam proses awal dan unit selesai dari unit masuk proses pada periode yang bersangkutan.

Demikian rangkuman materi Process Costing: Persediaan Unit dalam Proses Awal dan Laporan Biaya Produksi Satu Departemen. Semoga bermanfaat. aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel