Jawaban Latihan soal akuntansi persediaan barang dagang, pengantar akuntansi 2
6:39 PM
Edit
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
1. Berikut informasi yang tersedia untuk PT. MESI:
Persediaan awal 600 unit @ Rp. 5.000
Pembelian pertama 900 unit @ Rp. 6.000
Pembelian kedua 500 unit @ Rp. 7.000
Latihan III.1 (Buku latihan pengantar akuntansi 2, Maryani, Biana Inapti, Hari Setiawati, Yuliansyah)
1. Berikut informasi yang tersedia untuk PT. MESI:
Persediaan awal 600 unit @ Rp. 5.000
Pembelian pertama 900 unit @ Rp. 6.000
Pembelian kedua 500 unit @ Rp. 7.000
Asumsikan bahwa PT. MESI menggunakan sistem persediaan periodik dan ada 700 unit yang tersisa pada akhir bulan.
Hitunglah beban persediaan akhir dengan menggunakan:
a. Metode FIFO
b. Metode Biaya rata- rata
1) Perhitungan unit persediaan akhir:
Persediaan awal = 600 unit
Pembelian pertama = 900 unit
Pembelian kedua = 500 unit
Jumlah unit persediaan akhir = 2000 unit
2) Perhitungan nilai persediaan akhir:
Persediaan awal = 600 unit x Rp. 5.000 = Rp. 3.000.000
Pembelian pertama = 900 unit x Rp. 6.000 = Rp. 5.400.000
Pembelian kedua = 500 unit x Rp. 7.000 = Rp. 3.500.000
Nilai persediaan akhir = Rp. 11.900.000
Diminta:
a. Metode FIFO
Perhitungan nilai persediaan akhir: 700 unit
500 unit x Rp. 7.000 = Rp. 3.500.000
200 unit x Rp. 6.000 = Rp. 1.200.000
Nilai persediaan akhir = Rp. 4.700.000
Maka, beban persediaan akhir = Rp. 11.900.000 – Rp. 4.700.000
= Rp. 7.200.000
b. Metode biaya rata-rata
Perhitungan nilai persediaan akhir: 700 unit
Biaya persediaan rata-rata = Rp. 11.900.000 / 2.000 unit
= Rp. 5.950/unit
Nilai persediaan akhir = 700 unit x Rp. 5.950
= Rp. 4.165.000
Maka, beban persediaan akhir = Rp. 11.900.000 – Rp. 4.165.000
= Rp. 7.735.000
Latihan III.2 (Buku latihan pengantar akuntansi 2, Maryani, Biana Inapti, Hari Setiawati, Yuliansyah)
2. PT. CAHAYA menggunakan metode persediaan periodik dan memiliki persediaan berikut ini:
Unit Beban/Unit Total Beban
Unit
|
Beban/Unit
|
Total Beban
|
||
1/1
|
Persediaan awal
|
100
|
Rp. 4,000
|
Rp. 400,000
|
20/1
|
Pembelian
|
400
|
Rp. 5,000
|
Rp. 2,000,000
|
25/7
|
Pembelian
|
200
|
Rp. 7,000
|
Rp. 1,400,000
|
20/10
|
Pembelian
|
300
|
Rp. 8,000
|
Rp. 2,400,000
|
1,000
|
Rp6,200,000
|
Jumlah persediaan fisik pada tanggal 31 Desember menunjukkan angka 350 unit.
Diminta:
a. Asumsikan bahwa perusahaan menggunakan metode FIFO. Nilai persediaan akhir pada tanggal 31 Desember.
Perhitungan nilai persediaan akhir: 350 unit
300 unit x Rp 8.000 = Rp. 2.400.000
50 unit x Rp 7.000 = Rp. 350.000
Nilai persediaan akhir = Rp. 2.750.000
b. Asumsikan bahwa perusahaan menggunakan metode biaya rata-rata. Nilai persediaan akhir pada tanggal 31 Desember.
Perhitungan nilai persediaan akhir: 350 unit
Biaya persediaan rata-rata= Rp 6.200.000 / 1000 unit
= Rp 6.200/unit
Nilai persediaan akhir = 350 unit x Rp 6.200
= Rp 2.170.000
c. Asumsikan bahwa perusahaan menggunakan metode LIFO. Nilai persediaan akhir pada tanggal 31 Desember.
Perhitungan nilai persediaan akhir: 350 unit
100 unit x Rp 4.000 = Rp. 400.000
250 unit x Rp 5.000 = Rp.1.250.000
Nilai persediaan akhir = Rp 1.650.000
Demikianlah salah satu pembahasan soal akuntansi dasar pada manajemen dan akuntansi keuangan.